Fitur Baru Ray-Ban Meta bisa Identifikasi Tempat Seperti Pemandu Wisata

JAKARTA – CEO Meta Mark Zuckerberg memamerkan fitur baru kacamata hitam Ray-Ban Meta yang disebut multimodal berbasis kecerdasan buatan/AI. Fitur ini masih dalam mode beta, namun diharapkan pengguna dapat segera menggunakannya.

Kacamata pintar Ray-Ban Meta adalah kacamata dengan kamera dan chipset Qualcomm Snapdragon AR1 Gen1. Kacamata ini dapat merekam foto dan video, serta sebagai asisten suara. Misalnya, pengguna dapat bertanya “Hai Meta, jam berapa sekarang?”. Namun pertanyaannya sendiri masih terbatas.

Nah, Meta akan menambahkan fitur pencarian visual berbasis AI. Nantinya kacamata tersebut akan mampu mengidentifikasi landmark/tempat terkenal di berbagai tempat dan memberikan informasi tambahan seperti panduan perjalanan.

Hal ini dijelaskan oleh Meta CTO Andrew Bosworth dalam postingan Threads. Bosworth menyajikan beberapa contoh gambar yang menjelaskan mengapa Jembatan Golden Gate berwarna oranye (agar lebih mudah dilihat dalam kabut), sejarah rumah “Painted Lady” di San Francisco, dan banyak lagi.

Untuk contoh ini, deskripsinya muncul sebagai teks di bawah gambar.

Selain itu, Mark Zuckerberg juga memanfaatkan Instagram untuk menampilkan fitur baru tersebut melalui beberapa video yang diambil di Montana.

Zuckerberg menggunakan audio tersebut untuk mendeskripsikan secara lisan sejarah Big Sky Mountain dan Roosevelt Arch serta menjelaskan bagaimana salju terbentuk.

Meta mempratinjau fitur tersebut pada acara Connect tahun lalu sebagai bagian dari kemampuan “multimodal” baru yang memungkinkannya menjawab pertanyaan berdasarkan lingkungan pengguna.

AI multimodal dalam Ray-Ban Meta Glasses mengacu pada teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mengintegrasikan berbagai jenis masukan sensorik untuk lebih memahami dan merespons pengguna.

Hal ini dimungkinkan karena kacamata pintar Meta sekarang memiliki akses ke informasi waktu nyata (tidak lagi ditetapkan hingga tahun 2022 seperti sebelumnya), yang sebagian didukung oleh Pencarian Bing.