PLTGU Jawa-1 Siap Operasi Penuh, Tekan Emisi Karbon 3,3 Juta Ton per Tahun

Read Time:3 Minute, 28 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap atau PLTGU Jawa-1 berkapasitas 1.760 MW siap beroperasi penuh pada Jumat 2024 setelah menjalani uji seperti uji keandalan unit dan kapasitas bersih. 29 Maret

Dengan selesainya rangkaian proses tersebut, Indonesia resmi disebut memiliki pembangkit terintegrasi terbesar di Asia Tenggara.

PLTGU Jawa-1 dikendalikan oleh PT Jawa Satu Power (JSP), konsorsium antara Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) yang memiliki 40%, Marubeni 40%, dan Sojits 20%.

John Anis, CEO Pertamina NRE menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh jajaran dan jajaran manajemen JSP atas dedikasi dan upaya luar biasa dalam pelaksanaan mega proyek ini.

“Saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada pimpinan dan petugas JSP yang telah menunjukkan kesabaran, ketekunan dan keteguhan hati yang besar dalam menghadapi kesulitan, akhirnya mampu mewujudkan momen penting ini. Segala dukungannya. PLTGU Jawa-1 angkatan masih menunjukkan keunggulan operasional dan menunggu Pertamina serta dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya, Sabtu (30/03/2024).

John menambahkan, dengan keunikan instalasinya, PLTGU Jawa-1 bisa menjadi salah satu tiang transmisi listrik kebanggaan Pertamina.

PLTGU Jawa-1 merupakan pembangkit listrik yang menghubungkan unit penyimpanan dan gasifikasi terapung (FSRU) dengan unit pembangkit listrik berkapasitas 1.760 MW yang terdiri dari 2 unit pembangkit dengan kapasitas masing-masing 880 MW.

Bab 2 beroperasi secara komersial mulai tahun 2023. Desember Proyek ini menghubungkan pasokan gas di Papua dengan kebutuhan listrik di Pulau Jawa dan Bali.

Proyek ini memiliki banyak keunggulan, termasuk efisiensi karena menggunakan teknologi turbin gas siklus gabungan generasi terbaru sehingga menurunkan harga jual listrik.

Dari segi operasional, pembangkit ini memiliki teknologi black start, sehingga dapat menyala sendiri ketika tidak ada listrik impor di jaringan untuk menjalankan pembangkit tersebut.

“Pemanfaatan gas alam cair (LNG) sebagai sumber bahan bakar mengurangi emisi gas rumah kaca dibandingkan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara atau minyak. Hal ini konsisten dengan upaya penurunan emisi karbon dari industri ketenagalistrikan,” tambah John.

Selain itu, pembangkit ini juga menggunakan teknologi sistem menara pendingin loop tertutup yang meningkatkan keandalan dengan mengurangi jumlah air laut yang digunakan agar pembangkit tetap beroperasi, tambahnya.

Beroperasinya PLTGU Jawa-1 menjadi tonggak penting bagi Pertamina dan juga akan meningkatkan portofolio penerapan energi ramah lingkungan di bisnis Pertamina.

Gas bumi mempunyai peranan yang sangat strategis dalam transisi energi, membantu menjaga ketahanan energi nasional, dan karena emisinya yang rendah, gas bumi tergolong energi ramah lingkungan.

“Dengan menggunakan teknologi modern, PLTGU Jawa-1 seharusnya bisa menurunkan emisi karbon dioksida sebesar 3,3 juta tco2e per tahun. Ini kontribusi besar terhadap net zero emisi. Ini salah satu perkembangan penting. BUMN yaitu Pertamina dan PLN, serta Marubeni, Sotsits dan sinergi strategis pihak lain,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Pertamina Energi Baru Terbarukan (Pertamina NRE) menargetkan pembangkit listrik tenaga uap gas (PLTGU) Jawa 1 siap beroperasi komersial (COD) pada akhir tahun ini. .

Direktur Utama Pertamina NRE Dannif Danusaputro memastikan target operasional PLTGU Jawa 1 masih sesuai jadwal.

“Pada saat yang sama, kami lebih percaya diri di akhir tahun. Kami semakin dekat dengan tanggalnya dan kami sudah bergerak maju, jadi kami percaya diri,” kata Dunniff, Jumat, di Hotel Park Hyatt, Jakarta. (8/8). 9/2023).

Dunniff juga membenarkan bahwa kendala dalam proyek tersebut telah teratasi karena adanya penyediaan fasilitas. Oleh karena itu, dia yakin pekerjaan tersebut akan berjalan lancar.

Jika dipikir-pikir, pengerjaan proyek PLTGU Jawa 1 sempat tertunda. Proyek pembangkit listrik berkapasitas 1.760 megawatt (MW) itu sedianya dijadwalkan komersial pada akhir tahun 2021.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana yang saat itu menjabat Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mengatakan proyek PLTGU Jawa 1 terhambat secara teknis. sudut pandang untuk menyediakan peralatan.

“Iya, itu proyek. Kalau proyek di daerah ini kadang ada tekniknya, tapi tim ESDM juga terus kita pantau,” ujarnya beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, Country Manager GE Gas Power Indonesia George Johan menjelaskan, ada proses penyesuaian alat yang digunakan dalam proses konstruksi dan pengoperasian.

“Kami selalu berupaya untuk mendapatkan atau mengirimkan generator dengan kualitas terbaik,” katanya.

Meski tidak merinci kendalanya, George mengakui proyek pembangkit listrik berbahan bakar gas merupakan sistem yang kompleks dengan ribuan komponen sistem. “Masih dalam proses, dan kami berharap bisa beroperasi secara komersial pada akhir tahun ini,” kata George.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Teknologi Baru InI Mudahkan Pembangunan Turbin Angin Minim Tenaga Manusia
Next post Astronot NASA akan Coba Menanam Tumbuhan di Bulan