Perkuat Spiritual, Tokoh dan Umat Buddha Minta Chattra Segera Dipasang di Puncak Borobudur

Read Time:2 Minute, 57 Second

Malang – Umat Buddha Indonesia sangat berharap rencana pemasangan chattra atau payung di atas Candi Borobudur bisa segera terealisasi. Pemasangan chattra diyakini akan semakin meningkatkan aspek spiritual dan menjadikan Borobudur sempurna sebagai tempat ibadah.

Dorongan kuat tersebut diungkapkan beberapa tokoh dan umat Buddha pada Dialog Borobudur bertajuk ‘Chattra dalam Perspektif Teologi dan Arkeologi Buddha’ di Kampus Universitas Negeri Malang pada Sabtu, 25 November 2023.

Rangkaian kegiatan Dialog Borobudur Writers and Culture Festival (BWCF) juga dihadiri oleh para seniman, budayawan, akademisi, budayawan, akademisi dan beberapa perwakilan agama Budha dari berbagai daerah di Indonesia.

Bhante Ditthisampanno Thera, salah satu biksu, meyakini bahwa chattra sangat dekat dengan pandangan dan ajaran Buddha. Secara harfiah chattra berarti payung atau pelindung yang merupakan mahkota di atas stupa.

Selain sebagai perlindungan, chattra juga dapat menjadi bentuk keberanian dan simbol kesucian dalam tataran spiritual.

“Chattra melambangkan kesatuan unsur, sehingga secara spiritual akan mendukung penguatan dan pengembangan keimanan bagi umat Buddha,” kata biksu yang juga guru di Sekolah Tinggi Buddha Smaratungga, Boyolali, Jawa Tengah itu.

“Dari segi spiritual, pemasangan chattra ini jelas akan meningkatkan kesempurnaan Candi Borobudur. Kami para pendeta dan biksu sangat mendukung pemasangan kembali chattra tersebut. Tentunya kami akan bersinergi dengan pihak lain. Saya berharap rencana ini dapat terwujud. lebih lancar dan bisa diterima semua pihak,” imbuhnya.

Bhante Ditthisampanno Thera menyemangati Borobudur untuk terus berkembang dari segi kemanfaatan. Tak hanya menambah nilai spiritual, pembangunan candi terbesar di dunia ini juga bisa dilakukan pada aspek lain, khususnya pariwisata dunia.

Upaya tersebut diyakini tidak sulit karena pemerintah juga memiliki kebijakan yang sama, yakni menjadikan Candi Borobudur sebagai Destinasi Wisata Prioritas (DPSP).

Anjuran memakai chattra juga diamini oleh Stanley Khu, seorang umat Buddha yang juga editor di Lamrimnesia, penerbit buku-buku tentang ajaran Buddha. Menurut Stanley, chattra mempunyai pandangan filosofis yang sangat mendalam mengenai spiritualitas.

Ia menilai Candi Borobudur sebagai mandala yang tidak terlepas dari unsur chatra atau payung mulia.

Menurutnya, kehadiran chattra di dalam stupa tidak hanya sekedar simbolis atau estetis di dalam stupa tersebut. Hal ini karena stupa merupakan simbol pencerahan pikiran Sang Buddha. “Chattra tentang menghormati nilai-nilai ajaran Buddha,” ujarnya.

Stanley mengatakan bahwa chattra adalah perwujudan nyata dari nilai-nilai Buddhis. Ia yakin jika chattra bisa dipasang di stupa utama Candi Borobudur, maka akan memperkuat keimanan umat Buddha. Ia mencontohkan pada panel relief Candi Borobudur III 65 yang menggambarkan Maitreya sedang mengajarkan Dharma di Tusita.

Salah satu panel menunjukkan adanya dua pesan yang sangat bertentangan, karena dalam ajaran Dharma juga terdapat sisi kegembiraan, seperti di surga. Dari Tusita, hal ini menegaskan bahwa penafsiran dunia tidak bisa hanya satu aspek karena Borobudur juga melambangkan alam semesta.

“Saya tahu dari segi keilmuan, pemasangan chattra masih memerlukan data-data pendukung agar sehat secara metodologi dan sebagainya. Namun sebagai masyarakat seperti saya, pendekatan saintifik ini sudah tidak relevan lagi,” kata dosen Undipa itu.

Di sisi lain, pengembangan Candi Borobudur juga terbuka lebar seperti pada UU No. 11 Tahun 2011 tentang Cagar Budaya, pemanfaatan Borobudur tidak hanya dalam aspek perlindungan atau penelitian. Arkeolog Ismiyono mengatakan, pengembangan dan pemanfaatan Borobudur harus diperkuat dari perspektif ilmu interdisipliner agar tercapai kesepakatan bersama.

“Belum ada data yang dapat digunakan secara ilmiah dalam persepsi pemugaran candi yang berorientasi pada aspek konservasi. Namun tidak menutup kemungkinan untuk dibahas dari sudut pandang pengembangan dan pemanfaatan. Ruang ngobrolnya harus melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan,” kata ketua tim pemugaran Candi Borobudur II.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. 10 Kampus Bisnis Terbaik di Dunia Tahun 2024 Pendidikan bisnis telah menjadi tumpuan banyak individu yang ingin sukses di dunia usaha, kewirausahaan dan berbagai bidang profesional lainnya. gospelangolano.com.co.id 23 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kemenkominfo Siapkan 2500 Beasiswa DTS Bersama Google
Next post Atlet ASC Monster Harumkan Nama Indonesia di Asian Track Cycling Championship 2024