Dokter Imbau Anak Terdeteksi Stunting Segera Terapi

Read Time:1 Minute, 38 Second

gospelangolano.com, JAKARTA — Damayanti Rusli Sjarif, konsultan anak spesialis gizi dan penyakit metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menghimbau agar anak yang terdiagnosis retardasi pertumbuhan segera mendapat penanganan agar tetap cerdas.

“Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penurunan kecerdasan akibat retardasi pertumbuhan dapat lebih ditingkatkan hingga 90 persen, jika dicapai sebelum usia dua tahun dengan terapi nutrisi kaya kalori dan protein, serta “stimulasi melalui permainan,” kata dr Damayanti. dalam siaran pers BKKBN di Jakarta, Sabtu (30/3/2024).

Ia menjelaskan, anak yang terdeteksi mengalami keterlambatan pertumbuhan dan tidak segera mendapat terapi, selain otaknya tidak berkembang, juga berpotensi membuatnya rentan terkena beberapa penyakit sekaligus.

“Dalam jangka panjang, anak yang kekurangan gizi akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan yang berdampak pada daya tahan tubuh, berkurangnya kecerdasan, terhambatnya tumbuh kembang, dan penyakit tidak menular seperti diabetes, jantung, hipertensi, obesitas, dan lain-lain. ” dikatakan.

Dr Damayanti juga mengatakan agar kader Keluarga Berencana (KB) atau Tim Pendampingan Keluarga (TPK) dapat segera merujuk anak yang berisiko stunting ke dokter spesialis dan membekalinya dengan nutrisi atau asupan makanan kaya protein. “Selain dirujuk ke dokter anak, anak kecil yang ditemukan stunting harus segera mendapatkan pola makan sesuai petunjuk untuk memantau pertumbuhannya dan tindak lanjut secara teratur hingga pulih dari stunting untuk menghindari penurunan kecerdasan.” dia berkata.

Selain itu, sangat dianjurkan juga untuk mengonsumsi terapi nutrisi yang baik pada makanan pendamping ASI (MPASI), dengan kandungan protein hewani pada setiap kali makan, misalnya telur, hati ayam, daging merah, ayam, ikan, atau susu.

Ia juga menekankan bahwa stunting tidak boleh dianggap sebagai penyakit biasa dan biasa saja. Anak yang pertumbuhannya terhambat tidak boleh dianggap normal. Anak yang pertumbuhannya terhambat berisiko mengalami kerusakan otak. Anak yang pertumbuhannya terhambat itu tandanya tidak cukup makanan untuk otaknya, sehingga ketika hendak bersekolah, anak tersebut akan mengalami stunting. kesulitan mengikuti pelajaran,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika pengobatan datang terlambat, tidak banyak yang bisa dilakukan. “Kalau baru menyadarinya sesampainya di sekolah, kita tidak bisa berbuat banyak. Semakin cepat kita mengobatinya, semakin cepat pula otaknya pulih dan aman,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Botoks, Cara Kerja dan Persiapan Sebelum Tindakan yang Wajib Diketahui
Next post Dokter Bagikan Kiat Menjaga Kesehatan di Tempat Kerja