65.000 Santri Siap Tempuh Ujian Kesetaraan Nasional PKPPS 2024

Read Time:1 Minute, 43 Second

gospelangolano.com – Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan Sekolah Perkebunan Islam Salafi (PKPPS) tahun 2024 akan segera dimulai, dan ujian tahun ini akan diikuti oleh 65.000 siswa di seluruh Indonesia.

PPPPS, pelayanan pendidikan yang berorientasi pada masyarakat melalui jalur pendidikan nonformal. Pondok Pesantren Salafiyyah bertujuan untuk menyelenggarakan pendidikan yang adil bagi siswa berusia 6 hingga 24 tahun.

Pemerataan Pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyyah (PKPPS) akan menyelenggarakan ujian pada tiga jenjang pendidikan. Yaitu pendidikan Ola (pada jenjang pendidikan dasar), Wasa (setara dengan pendidikan menengah) dan Auliya (setara dengan pendidikan tinggi). Mata pelajaran yang diujikan adalah mata pelajaran umum dan mata pelajaran Islam. Mahasiswa Ulya yang mengambil USP di PPKPLS terbagi menjadi dua jalur, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Pada tahun ini, Kementerian Agama akan menyelenggarakan Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan bagi siswa PPS tingkat Ulya pada tanggal 4 – 6 Maret 2024, tingkat Wustha dan Ula pada bulan Mei 2024.

Sebagai langkah penguatan literasi digital di lingkungan pesantren, proses uji kesetaraan ini berbasis komputer.

Ujian Kesetaraan KPPS telah dilaksanakan sejak tahun 2003, Kementerian Agama memfasilitasi siswa di Pondok Pesantren Salafi untuk melakukan lompatan kuantum (Quantum Leadership) bagi siswa dengan menggunakan Pendidikan Kesetaraan Pesantren.

Pendidikan yang adil merupakan salah satu media perubahan pendidikan, dan pesantren tetap mempertahankan orisinalitasnya namun beradaptasi dengan perubahan zaman.

“Pendidikan yang berkeadilan ini berdampak positif bagi siswa yang mempunyai tekad dan ketekunan dalam mengaji Tafarqa Faideen. Siswa dapat mengembangkan diri tanpa kehilangan ciri khasnya,” kata Ali Ramdhani dalam laman Kementerian, Selasa 27 Februari 2024.

Flip Direktur Pendidikan Anak Usia Dini dan Pesantren Kemenag tengah memperkuat dan memperkuat pemerataan pendidikan.

“Kebijakan penerapan kurikulum mandiri memberikan ruang lebih bagi pesantren untuk berinovasi untuk pengembangan diri,” kata Wariano.

Kebijakan tersebut akan memberikan ruang seluas-luasnya bagi pesantren untuk meningkatkan kemampuannya. Perlu diketahui bahwa yang namanya pendidikan setara tidak didefinisikan dalam undang-undang no. 18 Tahun 2019 tentang Pedantren. Namun, dia mencontohkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PP no. 55 Tahun 2007 tentang Agama dan Pendidikan Keagamaan. Kemenag mulai proses transfer Alquran ke Betawi gospelangolano.com.co.id 5 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Dokter Bagikan Tips Cegah Obesitas pada Anak, Pakai Metode 5210
Next post 3 Cerita Pendek Tentang Bullying di Sekolah, Media Penyampai Pesan Moral