Poltekesos Bandung Petakan Masalah Sosial 13 Desa di Garut, Ini Hasilnya

Read Time:2 Minute, 21 Second

Mahasiswa Garut – Mahasiswa Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung yang saat ini bekerja dari Program Studi Reformasi Sosial di Garut berhasil memetakan permasalahan sosial di 13 desa di Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Hal serupa juga ditemukan pada data 14 desa yang dijadikan lokasi kerja di Kabupaten Malangbong oleh mahasiswa Program Perlindungan dan Pemberdayaan.

Hal itu terungkap saat pemaparan hasil pelatihan yang dilakukan perwakilan pelatihan Suhaila Sekar Ayu dan Dwiki Alfin di hadapan Wakil Garut Rudi Gunawan.

Di 2 kabupaten yang dijadikan wilayah penerapan, terdapat 64.648 jiwa yang mempunyai permasalahan sosial, dan 2,51% yaitu 1.627 jiwa dapat diatasi dan diselesaikan; Perempuan rentan secara ekonomi berjumlah 302 orang, lansia terlantar 53 orang, penyandang cacat 24 orang, miskin 1.286 orang, pemulung 8 orang, dan korban bencana 48 orang.

Masalah sosial menjadi topik yang sering dibicarakan, ada yang ditulis, ada pula yang didiagnosis setelah tertular. Keberhasilan dalam mengatasi permasalahan sosial dan penyelesaian permasalahan sosial merupakan tolak ukur tingkat kesejahteraan masyarakat.

Permasalahan bencana, kemiskinan, penelantaran, kecacatan dan kecacatan masih menjadi permasalahan di negeri ini. Selain permasalahan sosial saat ini seperti kekerasan, perdagangan manusia, konflik sosial, ekstremisme, HIV/AIDS.

“Siswa membuat langsung peta sosial dengan skala tetap, sehingga memudahkan tahap penggalian dan operasionalnya,” kata Lina Favourita, Ketua Program Perlindungan dan Intensifikasi Masyarakat.

Zaenal Hakim, Kepala Program Reformasi Sosial, menambahkan: “Peta ini adalah alat untuk membantu merencanakan langkah-langkah paling efektif untuk menyelesaikan masalah, merencanakan program dengan cara yang benar, termasuk membentuk Kelompok Aksi Komunitas dalam satu platform layanan. Pusatkan di setiap desa.”

Wakil Garut Rudi Gunawan mengapresiasi kinerja mahasiswa Poltekesos; “Saya senang dengan pelatihan yang dilakukan Poltekesos, saya merasa terbantu, saya memberikan kontribusi yang baik sehingga dapat memperkuat departemen kita yang bertugas menyelesaikan permasalahan sosial di daerah kita.”

Dalam rangkaian kegiatan praktik ini, Poltekesos bekerja sama dengan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk membantu memperkuat basis ekonomi masyarakat miskin melalui pelatihan usaha melalui manajemen peralatan dan teknik pemasaran. Warga miskin ini bergantung pada kendaraan dan peralatan seperti kompor gas, tabung gas, dan berbagai materi pemasaran untuk menunjang usahanya.

Yuti Sri Ismudiyati, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat Poltekesos, mengatakan: “Bantuan ini merupakan upaya memperkuat semangat juang dan ketahanan masyarakat miskin dalam menggunakan keterampilan usahanya sehingga dapat melepaskan diri dari ketergantungan pada subsidi.”

Sebagai sarana pelatihan, Kabupaten Garut melakukan pembelian 40 unit kendaraan untuk 40 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di 2 kabupaten; Samarang dan Malangbong. Direktur Poltekesos Suharma menyimpulkan, penyerahan hibah ini merupakan salah satu rangkaian proyek kesejahteraan yang direncanakan dalam rangka HUT Poltekesos ke-59. General Manager PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Udin Chen pun turut serta memberikan dukungan tersebut.

Baca artikel edukasi menarik lainnya di link ini. Khazanah: Langkah Penjelajah Abad Pertengahan Ibnu Batutah Menulis Sejarah Karya Ibnu Batutah telah menjadi sumber inspirasi bagi banyak peneliti dan penulis selama berabad-abad. Catatan perjalanannya telah diterjemahkan secara luas. gospelangolano.com.co.id 25 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Hyundai Gandeng China untuk Amankan Pasokan Lithium Baterai Mobil Listrik
Next post Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa di Seluruh Indonesia Senin, 18 Maret 2024