Ovarium Kiri Kiky Saputri Diangkat Usai Keguguran, Kenali Fungsi Indung Telur pada Sistem Reproduksi Wanita

Read Time:3 Minute, 10 Second

gospelangolano.com, Artis dan komedian Jakarta Kiki Saputri berbagi kisah sedihnya. Bulan lalu, Kiki Saputri mengalami keguguran di usia 10 minggu.

Tak hanya kehilangan janinnya, Kiki pun harus menjalani operasi pengangkatan indung telur kirinya karena ada kista yang menutupi area tersebut.

Jadi kami punya anak dan saya kehilangan indung telur kiri saya, kata Kiki sambil menangis dalam video yang diunggah ke akun YouTube pribadinya didampingi suaminya Mohammed Khair.

Meski ovarium kirinya harus diangkat, Kiki masih memiliki ovarium sebelah kanan. Menurut dokter yang merawatnya, kondisi indung telur kanan wanita berusia 30 tahun itu dalam kondisi baik.

Kata dokter, alhamdulillah indung telur sebelah kanan masih sangat bagus, salurannya bagus, masih bagus, kata Kiki.

Jika Anda masih memiliki satu indung telur yang berada di sisi kanan, maka masih ada peluang untuk hamil.

“Kehamilan bisa terjadi meski salah satu indung telur diangkat. Sebab indung telur lainnya yang tidak diangkat tetap memproduksi hormon kehamilan,” kata Dr. C. Nicole Swiner, MD, dilansir dari Mayo Clinic. Ketahui fungsi ovarium

Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak dua di sisi kanan dan kiri rahim di perut bagian bawah.

Ovarium menopang beberapa otot panggul dan ligamen.

Fungsi ovarium sangat penting dalam reproduksi wanita. Ovarium memproduksi, menyimpan, dan melepaskan sel telur (ovum) serta menghasilkan hormon yang mengatur siklus menstruasi dan kehamilan, demikian lapor Klinik Cleveland pada Rabu, 20 Maret 2024.

Setiap siklus menstruasi, ovarium melepaskan sel telur dalam proses yang disebut ovulasi. Jika sel telur dibuahi oleh sperma, kehamilan bisa terjadi.

Ovarium terus memproduksi sel telur pada setiap siklus menstruasi hingga seorang wanita mencapai masa menopause, yang mana pada saat tersebut ovarium berhenti memproduksi sel telur dan produksi hormon menurun.

Jumlah telur ditentukan sejak awal dan telur tersebut semakin berkurang seiring berjalannya waktu. Terkadang ovarium dapat melepaskan lebih dari satu sel telur dalam satu siklus, yang dapat menyebabkan kehamilan ganda.

Ovarium melepaskan sel telur di tengah siklus menstruasi Anda (sekitar hari ke 14 dari siklus 28 hari) dalam proses yang disebut ovulasi. Setiap ovarium memiliki ribuan folikel ovarium. Folikel ovarium adalah kantung kecil di ovarium yang menyimpan sel telur yang belum matang.

Setiap bulan, antara hari ke 6 dan 14 siklus menstruasi, hormon perangsang folikel (FSH) menyebabkan folikel di salah satu ovarium menjadi matang. Sekitar hari ke 14 siklus menstruasi, lonjakan hormon luteinizing (LH) secara tiba-tiba menyebabkan ovarium melepaskan sel telur (ovulasi).

Sel telur memulai perjalanannya melalui struktur berongga sempit yang disebut tuba falopi menuju rahim. Saat sel telur bergerak melalui saluran tuba, kadar progesteron meningkat, membantu mempersiapkan lapisan rahim untuk kehamilan.

Ovarium mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron. Hormon ini berperan penting dalam perkembangan reproduksi dan menstruasi.

Produksi estrogen paling tinggi terjadi pada paruh pertama siklus menstruasi sebelum ovulasi. Progesteron meningkat pada paruh kedua siklus untuk mempersiapkan rahim Anda menghadapi sel telur yang telah dibuahi (jika terjadi pembuahan).

Ketika seorang wanita mengalami menopause, indung telur berhenti memproduksi estrogen dan berhenti memproduksi sel telur, dan Anda kehilangan kemampuan untuk hamil. Ovarium Anda juga mengalami atrofi, atau menjadi lebih kecil. Rata-rata usia menopause adalah 51 tahun.

Ovarium Anda menyusut seiring bertambahnya usia dan bisa menjadi 2 sentimeter (atau seukuran kacang polong) setelah menopause. Penelitian menunjukkan bahwa ukuran indung telur Anda menurun setiap dekade kehidupan setelah Anda berusia 30 tahun.

Beberapa orang merasakan nyeri saat ovulasi. Ini normal dan Anda mungkin merasakan sedikit kram atau nyeri di bagian tubuh mana pun.

Yang lain mengalami pendarahan ringan, keluarnya cairan tidak teratur, atau sakit perut saat ovulasi. Namun, ada penyakit dan kondisi tertentu yang harus Anda waspadai terkait ovarium Anda. Diantaranya, yang paling umum adalah: kista ovarium. Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Kanker ovarium. Kegagalan ovarium primer. Penyakit radang panggul. Kanker ovarium. Endometriosis.

Hubungi penyedia layanan kesehatan Anda jika Anda mengalami nyeri yang terus-menerus atau kronis di area ovarium, karena ini mungkin merupakan tanda masalah yang lebih serius. Beberapa kondisi ovarium memerlukan perhatian medis segera.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Anthony Ginting Tersingkir meski 2 Kali Menang, Aturan BWF Bikin Bingung Netizen
Next post Memahami Perbedaan Antara Panic Attack dan Anxiety Attack