Menyulap Limbah Jaring Ikan Jadi Material Smartwatch

Read Time:1 Minute, 57 Second

Menurut data gospelangolano.com Tekno – International Union of Conservation of Nature, 45 persen mamalia laut berisiko mati akibat jaring ikan yang tidak terurai selama 600 tahun. Sampah laut ini bisa mengapung hingga 3,2 kilometer (2 mil) di lautan. Sehingga, limbah jaring ikan tersebut bertahan lama di laut sehingga menyebabkan kerusakan ekosistem laut. Hal itulah yang menjadi perhatian Garmin melalui jam tangan pintar terbarunya, Descent G1 Solar Ocean Edition. Jam tangan pintar ini terbuat dari plastik daur ulang dari limbah jaring ikan yang tertinggal di laut. Selama 24 bulan, Garmin mengklaim berhasil mengganti 48 persen bahan plastik yang digunakan pada Descent G1 Solar Ocean Edition dengan 100 persen plastik daur ulang yang dikumpulkan dari limbah jaring ikan. Bahan daur ulang ini diterapkan pada casing, bezel, dan tombol fisik. Selain menggunakan limbah jaring ikan, jam tangan pintar ini juga menerapkan gaya hidup berkelanjutan lainnya seperti panel pengisi daya tenaga surya dan kemasan ramah lingkungan. “Descent G1 Solar Ocean Edition telah lolos proses sertifikasi Mil-Std 810 untuk ketahanan termal, guncangan, dan air,” kata Rian Krisna, Marketing Communication Manager Garmin Indonesia, saat berbicara kepada gospelangolano.com Techno dan beberapa media di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. . , beberapa waktu lalu. Selain itu, jam tangan pintar ini mendukung berbagai mode menyelam. Dimulai dengan penyelaman gas tunggal dan multi-gas (termasuk nitrox dan trimix), penyelaman gauge, apnea, apnea hunter, dan penyelaman sirkuit tertutup (CCR). Garmin Descent G1 Solar Ocean Edition juga dapat melacak titik masuk dan keluar penyelaman di permukaan air melalui konektivitas satelit GNSS. Tombol-tombol pada jam tangan pintar ini juga didesain anti bocor dan lebih responsif saat digunakan di bawah air. Layarnya didesain dengan Sunshine MIP Display berukuran 1,28 inci berbahan safir agar mudah dibaca saat layar berada di bawah terik sinar matahari, sehingga indikator tetap dapat terbaca di layar jam untuk menunjang aktivitas mulai dari menyelam hingga olah raga lainnya. Dengan lebar strap 22 milimeter dan teknologi Quick Fit serta tahan air hingga 100 meter, harga Rp. Jam tangan pintar seharga 10,8 juta ini dapat digunakan untuk berbagai fitur penyelaman seperti mode single gas, multi gas, serta pengingat agar penyelam mengetahui waktu dan kedalaman menyelam yang aman. Bea Cukai Terbitkan Izin Kawasan Berikat Pabrik Pencelupan Kanwil Bea dan Cukai Jakarta telah memberikan Izin Kawasan Berikat (KB) kepada PT Hukras Julang Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang industri pencelupan. gospelangolano.com.co.id 27 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Startup Indonesia dapat Aplaus dari Singapura
Next post 5 Hal Ini Picu Permasalahan Air Tanah, Pengelolaan Berkelanjutan Perlu Diterapkan