Mengapa Kita Harus Jeli Menyikapi Berita Boikot? Ini Alasannya

Read Time:2 Minute, 12 Second

gospelangolano.com Gaya Hidup – Berbagai pemberitaan mengenai seruan boikot produk terkait Israel kerap disalahartikan sehingga bisa menjadi heboh di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat perlu kehati-hatian dalam memilah dan menyikapinya.

Pakar pemasaran Ardi Virda Mulia mengatakan, salah tafsir dalam respon pemberitaan terkait boikot produk terkait Israel berdampak sangat negatif terhadap merek produk. Menurut dia, kebenaran laporan tersebut harus diselidiki. Scroll untuk informasi selengkapnya, yuk!

Masyarakat tidak boleh percaya, tapi harus hati-hati dan mengecek kembali apakah merek-merek yang disebutkan dalam diskusi itu benar-benar ada hubungannya dengan Israel, kata Ardi dalam keterangannya, 20 Maret 2024, seperti dikutip.

Sementara itu, pakar pemasaran lainnya, Harmawan Kartajaya, menilai pemberitaan yang menyebarkan nama-nama produk yang terkait dengan Israel dapat dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan bisnisnya sendiri dengan sengaja merugikan pesaingnya.

“Isu politik di negara lain jangan diangkat untuk mempolitisasi bisnis. Artinya, isu politik sengaja digunakan untuk merobohkan produk pihak lain untuk menimbulkan isu boikot,” ujarnya.

Menurutnya, jika boikot itu murni dari masyarakat tanpa dukungan pihak tertentu, maka tidak menjadi masalah. Sebab, secara umum isu boikot akan hilang begitu konflik Israel-Palestina mereda.

Oleh karena itu, jika situasi kembali tenang, kata dia, pihaknya mengingatkan perusahaan yang melakukan penipuan agar berhati-hati karena bisa saja terjadi kemunduran.

Haikal Hassan, dosen yang pernah bekerja di bidang pemasaran, melihat pemberitaan mengenai boikot produk terkait Israel bisa saja disalahpahami di masyarakat.

Kita berdua sepakat bahwa kita tidak setuju dengan tindakan Israel terhadap rakyat Palestina. “Tetapi melaporkan sesuatu tanpa bukti dapat membuat pasar menjadi liar,” sering disapa dosen Babe Haikel.

Dia mengatakan, jika laporan tersebut benar-benar serius, maka laporan tersebut juga harus membuktikan bahwa persentase produk yang diduga terkait dengan Israel digunakan untuk mendukung agresi militer Israel terhadap Palestina.

“Bisa dilihat dari portofolionya. Tapi belum ada buktinya, jadi yang terjadi di pasar sekarang liar,” ujarnya.

Ia menegaskan, perlakuan yang dikucilkan masyarakat memang tidak adil. Pasalnya, sebagai seorang sales dan marketing, mereka paham betul betapa sulitnya mendapatkan satu tindakan atau satu pandangan saja.

“Dulu kita harus berjuang keras untuk mendapatkan satu slot saja di pasar ritel. Kita menunggu berbulan-bulan. Nah, sekarang perjuangan itu hancur dalam satu hari oleh isu produk Yahudi tanpa bukti apa pun. Ini sangat tidak adil dan kita harus hati-hati menyikapinya, jangan dibiarkan begitu saja,” ujarnya.

Sebagai tenaga penjualan dan pemasaran, ia khawatir isu boikot produk terkait Israel dapat dimanfaatkan produsen untuk menegakkan persaingan tidak sehat.

“Jadi harus ada bukti bahwa produk tersebut memang ada hubungannya dengan Israel.” “Jika tidak ada bukti, beberapa produsen mungkin menggunakannya untuk menegakkan persaingan tidak sehat,” katanya. Direktur Utama Pertamina Awatoor memastikan pasokan untuk memenuhi kebutuhan periode libur Idul Fitri tahun 2024. gospelangolano.com.co.id 7 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Tiga Kementerian dan Bank Mandiri Berkolaborasi Pangkas Transaksi di Pelabuhan
Next post Ibu dengan TBC Masih Bisa Menyusui, Begini Caranya