Isuzu dan Toyota Tanggapi Menperin Soal Impor D-cab

Read Time:2 Minute, 2 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dan PT Toyota Astra Motor (TAM) merespons pengumuman Menteri Perindustrian Agus Gumiwang terkait impor kendaraan dual-cab (D-cab).

Menteri Agus baru-baru ini meminta para eksekutif pabrikan kendaraan roda empat mengevaluasi kembali gagasan memilih Thailand sebagai hub manufaktur kendaraan niaga termasuk D-cabs dibandingkan Indonesia.

Ia juga menegaskan, mobil-mobil tersebut sebagian besar tersedia di Indonesia namun belum diproduksi di dalam negeri, yakni masih berstatus CBU (completely built-up) atau diimpor seluruhnya dari luar negeri.

Menanggapi hal tersebut, Head of Business Operations and Strategy PT IAMI, Atias Asril, mengatakan pemerintah harus memberikan insentif yang tepat untuk mewujudkan hal tersebut.

Tentu harus ada kompensasi atau dukungan insentif, kalau tidak kalau sekarang mungkin sulit untuk ‘memindahkan semua pabrik’, ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/3). malam

Atiyas mengatakan pemindahan pabrik ke Indonesia atau menjadikan Indonesia sebagai hub produksi kendaraan niaga termasuk D-Cab memerlukan perhitungan yang mendalam.

“Gambarannya seperti ini, seberapa besar pasarnya? Ada berapa pemain di sana? Lalu berapa nilainya tiap tahun jika dibagi rata? Apakah harganya akan naik jika Anda pindah? Seberapa terjangkaukah biayanya? Apa yang harus terjadi? Atiyas berkata, ‘Akunnya seperti ini.

Hal serupa juga diungkapkan Toyota yang saat ini tengah mengimpor mobil pikap andalannya Toyota Hilux dari Thailand dalam bentuk CBU.

Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimi mengungkapkan banyak faktor yang memaksanya tetap melakukan impor, yang utama adalah pasar Indonesia yang cenderung ke arah mobil penumpang tiga baris.

“Alasan produksinya banyak, Indonesia kuat di 3 seater, jadi kita kuat di Kalya, Avanza, Innova, kalau lihat negara ASEAN mana pun pusatnya di Indonesia, tapi untuk pikap pusatnya di Thailand. Anton pada jumpa pers di Jakarta, Selasa (19/3/2024) mengatakan

“Jadi kalau Indonesia memang ingin memproduksi truk pikap, pasar truk pikap perlu diperluas,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Anton menemukan pasar truk pickup dan kendaraan D-cab terbesar di dunia berada di Thailand dan Amerika Serikat, dengan pasar mencapai lebih dari 50 persen atau hampir 400.000 unit.

“Saya setuju kita ingin lokalisasi, tapi kita harus realistis bahwa Indonesia adalah negara yang fokus pada kursi 3 baris, dan itu sebenarnya yang kita harapkan tanpa melirik truk pikap. Prioritasnya, kita harus melestarikan apa yang sudah ada. .Indonesia, termasuk hibrida,” kata Anton.

Hingga Januari 2024, menurut data Federation of Thai Industries (FTI), penjualan mobil Thailand masih didominasi oleh kendaraan D-cab, dengan penjualan Toyota Hilux sebanyak 9.354 unit, disusul Isuzu D-Max di posisi kedua. . Ukuran: 9325 unit.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jadwal Imsakiyah, Waktu Sholat dan Buka Puasa di Seluruh Indonesia Kamis 4 April 2024
Next post Ashel JKT48 Mengapresiasi Produk Lokal Erigo, Pilihan Busana Berkualitas Tanah Air