Ancaman Kebutaan Mengintai! 111,8 Juta Penduduk Indonesia Berisiko Glaukoma di Tahun 2040

Read Time:1 Minute, 33 Second

Jakarta – Pekan Glaukoma Sedunia diperingati setiap hari Minggu kedua di bulan Maret. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder sektor kesehatan) akan pentingnya upaya pencegahan, penyembuhan, dan rehabilitasi glaukoma.

Glaukoma adalah neuropati optik progresif yang disebabkan oleh peningkatan tekanan pada bola mata yang dapat merusak saraf optik dan menyebabkan berkurangnya penglihatan atau bahkan kebutaan.

Glaukoma bisa lebih mematikan dibandingkan katarak. Pasalnya, glaukoma tidak bisa direhabilitasi. Namun hal ini dapat mencegah dampak fatal yaitu kebutaan permanen.

Guru. Vidia Artini Viiogo, kepala layanan glaukoma di JEC Group, mengatakan pada tahun 2040, hampir 111,8 juta orang akan menderita glaukoma.

“Diperkirakan pada tahun 2020, akan ada 80 juta orang di dunia yang menderita penyakit glaukoma, perkiraan tersebut merupakan perkembangan grafis, pada tahun 2040 hampir 111,8 juta orang akan menderita penyakit glaukoma, dan 8 juta diantaranya akan mengalami kebutaan, dari Tentu saja bukan angka yang kecil.” Menurut Kementerian Kesehatan RI, prevalensi penyakit glaukoma di Indonesia diperkirakan sebesar 0,46% atau setara 4 hingga 5 orang per 1.000 penduduk,” ujarnya, Kamis 21 Maret .pada tahun 2024

Selain itu, Prof. Ike, sapaan akrabnya, mengatakan 80 persen kasus glaukoma tidak menunjukkan gejala. Kebanyakan pasien didiagnosis secara tidak sengaja selama pemeriksaan atau pemeriksaan kesehatan.

Gejala seperti sakit kepala, pandangan kabur secara tiba-tiba, mual, muntah merupakan salah satu gejala penyakit glaukoma. Penderita glaukoma akut mempunyai waktu 2 x 24 jam untuk segera menurunkan tekanan mata. Jika terlambat, kelainan ini akan menjadi permanen. Guru. Ike menegaskan kepada penonton bahwa ia rutin melakukan pemeriksaan glaukoma sejak dini.

“JEC Group terus berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya penyakit glaukoma dan pentingnya deteksi dini penyakit glaukoma. “Jadi kami selalu mengimbau masyarakat untuk melakukan pemeriksaan dini penyakit glaukoma secara rutin,” ujarnya. Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik Kebijakan tidak menaikkan tarif listrik April-Juni 2024 merupakan upaya pemerintah menjaga daya beli masyarakat. gospelangolano.com.co.id 29 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Jadwal Final Swiss Open 2024 Hari Ini, Indonesia Punya 3 Wakil
Next post 10 Modus Penipuan di Facebook dan Cara Menghindarinya