Prof. Suryanegara: Jadilah Master, Bukan Hamba Gadget! Pesan Penting untuk Remaja

Read Time:1 Minute, 24 Second

JAKARTA – Guru Besar Departemen Teknik Universitas Indonesia, Profesor. Dr. Muhammad Suryanegara mengibaratkan alat tersebut ibarat pedang bermata dua.

“Pisau yang tajam berfungsi sebagai alat pemotong, memberi manfaat, menghasilkan keuntungan bila digunakan sesuai fungsi dan arah yang benar.

Namun jika Anda menggunakan pisau secara tidak sengaja, menggunakannya dengan cara yang salah, pisau tersebut dapat merugikan Anda dan orang lain, bahkan membunuh Anda,” kata Prof.

Suryanegara berbicara pada acara sharing bertajuk ‘Pentingnya Sumber Daya Bagi Generasi Muda’ yang digelar Yayasan Masjid Islamic Center An Nur (YAMANIC), Perumahan Bella Cassa, Kota Depok baru-baru ini.

Prof. Suryanegara yang juga Ketua Dinas Pendidikan YAMANIC mengingatkan bahwa anak-anak dan remaja harus menjadi tuan, bukan budak alat.

Pemilik konsep ‘Inovasi teknologi Indonesia Emas dari Graham Bell dalam komunikasi seluler 6G’ ini menjelaskan banyak keuntungan menggunakan perangkat tersebut.

Antara lain sebagai alat komunikasi, untuk mencari informasi dari seluruh dunia, untuk menambah pengetahuan/wawasan, untuk memanfaatkan media sosial, untuk menambah teman, sebagai alat membaca untuk menggantikan kalkulator, foto, selfie, membuat konten, video , kegiatan hiburan, dan membaca atau menghafal Alquran

Maksudnya sendiri, program Edukasi dan Pembinaan Remaja tentang Penggunaan Gadget tidak hanya akan selesai pada Program Ramadhan saja, namun akan terus berlanjut setelah Ramadhan.

“Cara penyampaiannya akan kuat dengan tanya jawab, tanya jawab/game, dan tidak terbatas pada umat Islam saja, tapi sesuai dengan keinginan generasi muda. Program ini kami buat agar generasi muda merasa senang, nyaman, dan menyenangkan. Sangat penting untuk memahami dan mengambil manfaat darinya,” jelasnya. Prof. Suryanegara juga ahli di bidang IT dan Artificial Intelligence (AI).

Sementara itu, Manajer Harian dan Kepala Departemen Pengembangan dan Pengembangan Pemuda YAMANIC, Mohammad Saihu, berpendapat bahwa sebenarnya generasi muda menjadi “digital native” karena mereka tumbuh di era teknologi digital. dan internet.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Hubungan Baik Pasca-Perceraian: Gunawan Dwi Cahyo Mudah Bertemu Anak Meski Sudah Bercerai dari Okie Agustina
Next post Ladies, Ini Bahayanya Pakai Celana Lebar Saat Berkendara Sepeda Motor