Olivia Rodrigo Bagi-Bagi Kondom dan Pil Pencegah Kehamilan untuk Penonton Konsernya

Read Time:3 Minute, 19 Second

gospelangolano.com, Jakarta – Olivia Rodrigo membagikan kotak pil kontrasepsi dan kondom kepada penonton konser saat tampil di St. Louis, Missouri, Selasa 12 Maret 2024. Foto dua tumpahan zat muncul di media sosial. Konser tersebut diadakan sebagai bagian dari Guts World Tour.

Menurut Pusat Hak Reproduksi, pada tahun 2022 Roe v. Bagian ini mengikuti Wade, larangan negara terhadap semua aborsi kecuali untuk menyelamatkan nyawa wanita hamil. Rodrigo dikenal karena dukungannya terhadap hak-hak reproduksi perempuan selama bertahun-tahun.

Pada Kamis (14/3/2024), pelantun Deja Vu itu mendonasikan sebagian hasil penjualan setiap tiket konser Guts World Tour ke lembaga nirlaba Fund 4 Good, serta National Network, menurut People. . Dana aborsi.

“Ada inisiatif di Amerika dan wilayah lain yang saya kunjungi untuk meningkatkan kesadaran tentang kelompok tertentu yang memperjuangkan isu-isu perempuan. Saya sangat bersemangat dan menurut saya ini akan menjadi pengalaman yang sangat memuaskan dan semoga produktif,” kata Rodrigo kepada ORANG pada bulan Oktober 2023. berkata kepada dulu

“Sebagian besar dana tersebut digunakan untuk pendanaan aborsi guna membantu menyediakan sumber daya bagi orang-orang yang membutuhkan layanan kesehatan reproduksi.”

Penyanyi yang baru menginjak usia 21 tahun ini mengumumkan peluncuran Fund 4 Good melalui Instagram Story pada 23 Februari 2024, sebelum tampil di Palm Springs, California. Menurutnya, organisasi tersebut berupaya membantu seluruh perempuan, anak perempuan, dan mereka yang ingin mandiri dari kesehatan reproduksi.

Rodrigo mengatakan dalam sebuah pernyataan pada saat itu bahwa organisasi nirlaba tersebut akan mengerahkan sumber dayanya di setiap pemberhentian tur.

“Dana tersebut akan secara langsung mendukung organisasi nirlaba berbasis komunitas yang memperjuangkan hal-hal seperti pendidikan anak perempuan, mendukung hak-hak reproduksi dan mencegah kekerasan berbasis gender,” lanjut pelantun “Surat Izin Mengemudi” itu.

Olivia menulis Roe v. Wade secara terbuka mengkritik keputusan hakim Mahkamah Agung untuk membatalkan. Wade menjadi landasan hukum untuk melindungi hak aborsi perempuan. Dia membicarakannya sebelum membawakan “F— You” milik Allen ketika dia tampil di Glastonbury pada tahun 2022.

“Aku bosan dan takut,” katanya. “Banyak perempuan dan anak perempuan meninggal karenanya,” katanya, menurut The Guardian. “Saya ingin mendedikasikan lagu saya berikutnya untuk lima anggota Mahkamah Agung yang menunjukkan kepada kita bahwa mereka tidak peduli dengan kebebasan pada akhirnya.”

“Lagu ini untuk para juri: Samuel Alito, Clarence Thomas, Neil Gorsuch, Amy Connie Barrett, Brett Kavanagh. Kami membencimu! Kami membencimu,” imbuhnya.

Pada Senin, 4 Maret 2024, mayoritas anggota parlemen di Prancis menyetujui rancangan undang-undang (RUU) yang memasukkan hak aborsi ke dalam konstitusi. Dengan demikian, Prancis adalah satu-satunya negara yang secara eksplisit menjamin hak perempuan untuk mengakhiri kehamilan secara sukarela.

Langkah tersebut disetujui dengan pemungutan suara 780-72. Aborsi di Perancis mendapat dukungan luas dari sebagian besar spektrum politik dan telah dilegalkan sejak tahun 1975. Langkah bersejarah tersebut diusulkan Presiden Emmanuel Macron untuk mencegah kembalinya hak aborsi, seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS). Dalam beberapa tahun terakhir.

Kedua majelis di Parlemen Perancis, Majelis Nasional dan Senat, secara terpisah telah menyetujui rancangan undang-undang untuk mengubah Pasal 34 Konstitusi Perancis, namun amandemen tersebut memerlukan persetujuan akhir dari tiga perlima mayoritas dalam sidang gabungan khusus, dan inilah yang terjadi. . Senin.

Sebelum pemungutan suara, Perdana Menteri Perancis Gabriel Attall berpidato di depan lebih dari 900 anggota parlemen yang berkumpul pada pertemuan gabungan di Istana Versailles. Ia meminta mereka menjadikan Prancis sebagai pemimpin di bidang hak-hak perempuan dan menjadi contoh bagi negara-negara di dunia.

“Kami memiliki kewajiban moral terhadap perempuan,” kata Attal, dilansir AP pada Selasa, 5 Maret 2024.

Dia memberikan penghormatan kepada Simon Veil, seorang anggota parlemen terkemuka, mantan menteri kesehatan dan aktivis feminis terkemuka yang memperjuangkan RUU tahun 1975 yang mendekriminalisasi aborsi di Prancis.

Attal mengatakan kita mempunyai kesempatan untuk mengubah sejarah. “Buatlah Simon Veil bangga.” Pidatonya disambut dengan tepuk tangan meriah.

Tak satu pun partai politik utama Prancis, termasuk National Rally sayap kanan yang dipimpin oleh Marine Le Pen dan Partai Republik konservatif, mempertanyakan hak aborsi. Le Pen, yang memenangkan rekor jumlah kursi di Majelis Nasional dua tahun lalu, mengatakan pada hari Senin bahwa partainya berencana untuk memberikan suara mendukung RUU tersebut. Namun, dia mengatakan tidak perlu menjadikannya hari bersejarah.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Indonesia dan Vietnam Punya Kemiripan
Next post Kesaksian Michelle Ziudith Usai Syuting Ipar Adalah Maut: Aku Susah Tidur, Masih Kepikiran Beban