MU Tak Punya Identitas, Erik ten Hag Layak Dipecat

Read Time:1 Minute, 52 Second

Inggris – Manchester United diyakini layak memecat manajer Erik ten Hag. Mantan pemain internasional Inggris Michael Owen mengatakan demikian.

Hal itu diungkapkan Owen usai MU kalah 3-1 saat bertandang ke Etihad Stadium, kandang Manchester City, dalam lanjutan Liga Inggris WIB, Minggu malam, 3 Maret 2024. Mereka memimpin melalui gol Marcus Rashford.

Namun di babak kedua, Man City berhasil mencetak tiga gol ke gawang Man United yang dipimpin Andre Onana. Phil Foden mencetak dua gol, Erling Haaland sisanya.

Sepanjang pertandingan, MU terjebak di zona pertahanan. Tim Erik ten Hag tidak bisa berbuat apa-apa dan harus menggunakan taktik parkir bus.

Jika melihat statistik pertandingan, terlihat betapa tak berdayanya MU. Mereka melakukan tiga percobaan ke gawang dan hanya menguasai 27 persen penguasaan bola. Sebaliknya Man City melepaskan 27 tembakan, delapan di antaranya tepat sasaran.

Owen kecewa usai menyaksikan laga MU kontra Man City. Menurutnya, tak ada perlawanan yang bisa diberikan tim berjuluk Setan Merah itu.

Ia bahkan menyebut MU tidak memiliki filosofi bermain yang jelas. Yang bisa mereka lakukan hanyalah menunggu di area pertahanan dan melakukan serangan balik, yang seringkali gagal.

Melihat performa MU, Owen pun yakin Ten Hag patut dipecat. Juru taktik asal Belanda itu meninggalkan tim tanpa identitas sebagai pemain.

“Saya sudah mengatakan beberapa bulan lalu tentang pemecatan 10 pemain di Den Haag dan saya pikir manajemen harus melakukan itu,” kata Owen kepada Sky Sports.

Faktanya, Anda tidak bisa sepenuhnya menyalahkan Den Haag 10. Beberapa pemain sudah absen, dan pemain-pemain terbaru MU belum terlalu memberikan pengaruh besar dalam permainan.

Namun, sebagai penonton pertandingan, Owen tak bisa memahami apa yang diinginkan MU saat berada di lapangan. Mereka berbeda dari tim lain dengan kepribadian berbeda.

“Jika Anda bertanya kepada seseorang yang tidak menonton sepak bola seperti apa City, mereka akan berkata, ‘Oh, mereka menguasai bola dan suka menyerang.’ Tentang Liverpool, Tottenham, dan Aston Villa., saya juga bisa punya pendapat. ,” dia berkata.

“Tetapi ketika orang bertanya tentang Man United, saya akan menjawab saya tidak tahu. Apakah mereka berbasis penguasaan bola? Apakah mereka melakukan serangan balik? Apakah mereka diam? Apakah mereka tim sampah? Apakah mereka tim biasa-biasa saja? Benarkah? Saya tidak tahu.”Hasil lengkap: Hat-trick Cristiano Ronaldo, Chelsea, Manchester United gagal menang・Dia bahkan mencetak hattrick ke gawang Nasr. gospelangolano.com.co.id 31 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Berangkat ke Vietnam, Timnas Indonesia Panggil Ernando Ari
Next post Keinginan Hard Gumay Pacari Wanita Berduit: Yang Ada di Otak Gue Cuma Duit