Mengolah Sampah dengan Sistem Desentralisasi
gospelangolano.com TEKNO – Perusahaan perintis atau startup fokus pada pengelolaan limbah udara dari Indonesia, Jangjo, yang menyediakan solusi pengelolaan limbah terintegrasi di wilayah barat Jakarta dapat lebih besar daripada komunitas yang lebih besar. Menggunakan sistem yang disebut “Jangjo Zero Integrated Waste” (Jowi) mulai diperkenalkan pada Mei 2024, Jangjo menggunakan sistem pengolahan limbah yang terdesentralisasi di daerah perkotaan karena membutuhkan area yang lebih kecil daripada area pengelolaan limbah tradisional secara umum. Sistem ini hanya membutuhkan 3.000 meter persegi untuk mengelola 6.000 ton limbah campuran setiap bulan. Tentu saja, sistem ini lebih efektif daripada sistem reguler yang membutuhkan area pengelolaan limbah 10.000 meter. Mereka saat ini dapat memberikan kebutuhan limbah yang komprehensif untuk pendidikan, transportasi, perawatan yang tidak adil untuk tempat pembuangan sampah limbah domestik dan laporan komprehensif, termasuk dampak lingkungan. “Kami sepenuhnya mendukung surat edaran ekonomi, di mana semua limbah akan diobati dalam barang -barang berharga, yang dapat negatif untuk sumber bahan bakar (RDF) atau bahan bakar pemulihan padat (SRF), serta energi lainnya,” co -founder dan coo jangjo setijadi, melalui konferensi pers virtual, pada 22 Mei 2024. Persen. Setelah itu, metode limbah limbah ramah karena pekerjaan area limbah khusus hanya membutuhkan kesederhanaan, tetapi secara efektif dan efektif. Menurut Asep Integrated Waste Management melalui Jowi, itu adalah cara generasi termuda mewujudkan gubernur (Pergub) di provinsi modal khusus Jakarta no. 102 pada tahun 2021 tentang kewajiban pengelolaan limbah di wilayah dan perusahaan. Masih berguna setelah dimanipulasi, co -founder dan CEO Jangjo Joe Hansen percaya bahwa sistem Jowi di masa depan dapat digunakan di berbagai wilayah Indonesia. Diterapkan di berbagai area Indonesia dan dapat mengubah limbah menjadi bahan yang lebih berguna, “kata Joe.