Mahasiswi yang Tewas Mengenaskan dalam Kondisi Hamil di Parepare Ternyata Sempat Lakukan Aborsi

Read Time:2 Minute, 35 Second

BALIBARE – Kasus kematian seorang siswi bernama depan NA di Balibare, Sulawesi Selatan, yang dikabarkan meninggal saat melakukan aborsi terungkap. Rupanya, seorang bidan meninggal saat melakukan aborsi.

Kasat Reskrim Polres Balibari Iptu Setiawan mengatakan, korban sempat menjenguk bidan bermarga AM (67) sebelum meninggal dunia. Korban jatuh sakit di hotel dan mendatangi bidan sebanyak empat kali untuk melakukan aborsi.

Iptu Setiawan membenarkan pada Senin, 11 September 2023: “Korban mendatangi rumah AM Dukun untuk melakukan aborsi.

Dijelaskannya, NA pertama kali mengunjungi dukun tua (Lansia) pada 19 Juli 2023, kemudian berkunjung lagi pada 20 Juli, 22 Juli, dan 25 Juli 2023 sehingga total ada 4 kali kunjungan ke dukun tersebut.

Jadi korban pertama kali ke dukun sejak 19 Juli. Kemudian yang kedua pada 25 Juli ke rumah dukun. Korban ke sana saat hamil dan berencana menggugurkan kandungannya, kata dia.

Setiawan mengaku mengeluh sakit setelah didatangi dukun sebelum korban diketahui meninggal. Maka ia meminta teman-temannya untuk datang ke hotel di Desa Lapad, Kecamatan Ujong, Kota Balibari dan segera membawanya ke rumah sakit. Saat korban tiba di rumah sakit, kondisinya semakin terpuruk karena meninggal saat hamil.

Setiawan berkata: “Korban meminta temannya untuk membawanya ke rumah sakit karena dia jatuh sakit setelah kunjungan dukun. Sesampainya di rumah sakit, korban tidak tahan lagi dan meninggal saat hamil.

Setiawan mengaku menerima laporan aborsi dan menyelidikinya. Saat ini Polres Balibari telah menetapkan Dukun AM sebagai tersangka. AM ditetapkan sebagai tersangka karena diyakini membantu korban melakukan aborsi.

Kasusnya sudah selesai. Tersangkanya sudah AM, dia menjadi tersangka karena membantu korban melakukan aborsi, ujarnya.

Setiawan mengatakan, kini AM telah menjadi tersangka dan terancam hukuman lima tahun penjara berdasarkan Pasal 1 dan 2 Pasal 348 KUHP. Namun tersangka AM tidak ditahan karena alasan kesehatan.

“Tersangka kami tahan, Dukun, karena tersangka sudah tua, tidak bisa berjalan lagi, dan ada keluarga yang harus dilindungi,” jelasnya.

Setiawan mengatakan, pihaknya juga melakukan pencarian terhadap pacar korban. Alhasil, sang pacar belum bisa dikonfirmasi. Bahkan pacar saya saat itu juga mengaku kalau menikah dengan NA akan bertanggung jawab atas kehamilan NA. Namun NA dikabarkan ngotot melakukan aborsi karena anak hasil hubungan terlarangnya.

“Kami juga melihat pacar korban, dia ingin bertanggungjawab atas pernikahan dan larangan aborsi, namun target mengabaikan larangan pacarnya,” ujarnya.

Lebih lanjut, Setiawan mengaku hingga saat ini pihaknya belum menemukan bukti bahwa sang kekasih memaksanya melakukan aborsi. Oleh karena itu, tidak mungkin membuktikan keterlibatan kekasihnya dalam pemaksaan korban melakukan aborsi.

“Kami sudah melakukan investigasi dan tidak ada unsur memaksa masyarakat melakukan aborsi. Pacar korban memaparkan bukti percakapannya dengan korban. Dalam percakapan itulah orang yang dicintainya mengatakan siap memikul tanggung jawabnya,” demikian penjelasannya.

Sebelumnya, kabar meninggalnya seorang siswi di Balibari sempat membuat heboh. Kematian seorang pelajar di Baribari terungkap saat keluarga korban menaruh curiga.

Disebutkan, keluarga korban curiga karena terlihat wajah aneh berwarna biru saat korban meninggal. Dalam pemeriksaan medis diketahui korban meninggal dunia dengan menggendong anak, yakni meninggal saat hamil. Silakan baca artikel edukasi menarik lainnya di tautan ini. Bareskrim menangkap kelompok pertama BBM palsu, pengelola dan pengelola SPBU menjadi tersangka tindak pidana konversi bensin BBM Pertalite ke Pertamax. Bahan bakar Pertamax palsu tersebut kemudian dijual dengan harga pasar Pertamax. gospelangolano.com.co.id 28 Maret 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Rahasia Baterai iPhone Awet: Manfaatkan Fitur Canggih Ini
Next post 5 Kampus Swasta Indonesia yang Buka Program Double Degree, Kuliah Borong Dua Gelar