Kaitan Penyakit Autoimun Rheumatoid Arthritis dengan Risiko Sulit Hamil

Read Time:2 Minute, 7 Second

gospelangolano.com, JAKARTA – Aktris Enzy Storia dikabarkan kesulitan hamil akibat penyakit autoimun. Tahun lalu, Enzy mengatakan dia menderita autoimun rheumatoid arthritis (RA) ketika dia berusia 17 tahun, dan gejalanya berangsur membaik.

Apa sebenarnya hubungan antara penyakit autoimun? Artritis reumatoid dan risiko infertilitas? Dokter kandungan SpOG Dr Tawfik Jaman mengatakan siapa pun bisa menderita penyakit autoimun. Baik sebelum hamil, saat hamil atau setelah hamil yang artinya jika Anda tidak hamil. Ada banyak alasan untuk hal ini, karena menyebabkan respons peradangan.

Mengenai rheumatoid arthritis (RA), penderita penyakit ini banyak mengalami peradangan pada persendiannya dan positif faktor RA. Artritis reumatoid menyebabkan peradangan sendi. Peradangan bisa menyebar ke mana saja. Bisa menyebar ke seluruh tubuh. Bisa masuk ke sistem darah. Bisa masuk ke sistem hormonal. Bisa menyebabkan berbagai macam kondisi. Kadang-kadang disebut kondisi hiperkoagulabilitas. ,” kata Tao Fei. Kata dr Gram saat dihubungi gospelangolano.com, Kamis (4 April 2024).

Menurut dokter yang dirawat di RSIA Bunda Menteng, RS Hermina Jatinegara, dan RS Brawijaya Saharjo, hiperkoagulabilitas adalah kondisi mengentalnya darah. Jika darah mengental, suplai makanan ke rahim berkurang.

Jika jumlah indung telur tidak mencukupi, berarti kualitas sel telur dan kualitas rahim belum membaik. Itu sebabnya, jika memang terjadi penggumpalan darah, pasien tersebut sering mendapat obat untuk mengencerkan darah, kata Dr. Tawfik.

Selain itu, pasien diobati dengan kortikosteroid. Tujuan dari obat ini adalah untuk menekan respon inflamasi.

“Hasil tes darahnya saya belum tahu karena gejala enzimnya. Jadi kita lihat secara holistik ya,” kata dr Taufik.

Kadang-kadang, pasien yang menderita tiligo ketika darahnya mengental mengalami masalah selama atau selama kehamilan, katanya. Jika darah masih kental pasien harus menggunakan obat pengencer darah seperti Ascardia, Apilet atau suntik pengencer darah. Hal ini memungkinkan makanan mengalir dengan lancar ke janin.

Jika tidak, dr Taufik mengatakan kegagalan janin atau pertumbuhan janin disebut intrauterine growth Restriction (IUGR). Ketika ditanya tentang kemungkinan kehamilan pada wanita penderita artritis reumatoid autoimun, Dr. Tawfiq menjawab tidak tahu. Tergantung pada kondisi pasien

“Kami belum tahu kemungkinannya. Tergantung kondisi pasien,” ujarnya.

Jika rheumatoid arthritis masih ringan, hal ini biasanya tidak menjadi masalah, kata Dr. Tawfik. Jadi bisa diobati, tapi misalnya kalau penyakit rheumatoid arthritisnya derajat sedang atau berat tentunya perlu diobati terlebih dahulu.

Karena dia sedang mengonsumsi kortikosteroid atau obat yang menekan sistem autoimunnya. Oleh karena itu, kehamilan saat ini tidak dianjurkan. Apalagi jika dia mengonsumsi obat yang tidak diperbolehkan selama kehamilan (seperti metotreksat), yang justru dapat merusak. ke tubuh. Apakah kamu hamil?” kata dr. Tawfiq.

“Jadi berapa proporsi gejala yang dialami pasien, tergantung keadaan atau kondisi penyakitnya? Bisa ringan, bisa sedang. Kalau ringan tidak masalah, lanjutkan saja.”

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post 6 Rekomendasi Drakor Episode Pendek, Sehari Tamat
Next post Penjualan Mobil Merosot pada Januari 2024, Bos Astra: Sudah Diantisipasi