Ilmuwan Eropa Beberkan Khasiat Puasa Bagi Kesehatan

Read Time:1 Minute, 28 Second

LONDON – Puasa di bulan Ramadhan merupakan ibadah bagi umat Islam. Selain mendapat pahala karena merupakan perintah langsung dari Allah, puasa juga diyakini membawa manfaat bagi kesehatan.

Sekelompok peneliti dari Eropa dan Inggris menunjukkan bahwa puasa memungkinkan seluruh organ penting dalam tubuh mengubah protein dengan cara yang lebih baik. Ini termasuk perubahan protein yang terkait dengan perkembangan rheumatoid arthritis dan penyakit jantung.

Para peneliti ini mengatakan bahwa manfaat puasa hanya bisa didapat jika dilakukan dengan benar. Hasil tersebut dikatakan baru dibutuhkan setelah berpuasa lebih dari tiga hari dan mencapai hasil maksimal setelah lebih dari seminggu.

Claudia Langenberg, ahli epidemiologi di Queen Mary University of London, mengatakan kepada Science Alert, Selasa (12/3/2024).

“Hasil kami memberikan bukti manfaat puasa bagi kesehatan selain penurunan berat badan, namun ini baru terlihat setelah tiga hari pembatasan kalori total. Hasil puasa tidak akan diperlukan jika dilakukan terlalu pendek atau terlalu lama,” tambahnya.

Klaudia melanjutkan, agar manfaat puasa dapat dirasakan dengan sebaik-baiknya, disarankan untuk banyak minum air putih sebelum memulai puasa. Sebab jika tidak, risiko dehidrasi akan besar karena sekitar 20 persen tubuh membatasi cairan dalam tubuh dari makanan.

Penelitian mengenai manfaat puasa terus dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Banyak penelitian menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan banyak aspek kesehatan manusia, termasuk penurunan berat badan, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kepadatan tulang, dan mengendalikan nafsu makan.

Beberapa percobaan menunjukkan bukti bahwa kelaparan dalam jangka waktu singkat dapat memperlambat proses penuaan dan memperpanjang umur seseorang.

“Kekurangan nutrisi merupakan kondisi negatif selama evolusi manusia, dan tubuh kita adalah hasil proses seleksi metabolisme tinggi agar dapat bertahan lama tanpa makanan,” jelas penulis.

“Hasil kami memberikan peluang untuk mengidentifikasi manfaat puasa bagi kesehatan dan menerjemahkan pengetahuan ini ke dalam intervensi, termasuk bagi pasien yang tidak dapat mengikuti proses puasa berkepanjangan atau diet yang menganjurkan puasa,” tutupnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Italia Hajar Ekuador, Spalletti Puas, Gli Azzurri Raih Hasil Positif Selama Tur AS
Next post Melihat Penampakan Vivo V30 Pro yang Segera Rilis di Indonesia