Fenomena Ekuinoks Maret 2024: Penyebab Cuaca Super Panas dan Pergantian Musim

Read Time:1 Minute, 29 Second

JAKARTA – Cuaca panas yang menusuk kulit terasa hari ini Rabu (20/3/2024). Diketahui penyebabnya adalah fenomena ekuinoks yang terjadi mulai pukul 10:04 WIB.

Bagi sebagian orang, mungkin fenomena ekuinoks sendiri masih terlalu asing di telinga. Lalu apa sebenarnya efek ekuinoks? Untuk jawabannya, simak penjelasannya dibawah ini.

Dihimpun InfoAstronomy, ekuinoks merupakan fenomena yang menandai hari pertama musim semi di belahan bumi utara dan hari pertama musim gugur di belahan bumi selatan.

Siang dan malam hampir sama Nama ekuinoks berasal dari kata Latin aequus (sama) dan nox (malam), berdasarkan fakta bahwa durasi siang dan malam hampir tepat 12 jam.

Saat ini, di mana pun di Bumi, jam siang dan malam terasa hampir sama, karena perjalanan tahunan Matahari melalui rasi bintang zodiak membawanya ke ekuator langit.

Fenomena ekuinoks terjadi karena sumbu rotasi bumi miring membentuk sudut 23,5° terhadap bidang orbitnya mengelilingi Matahari. Jadi bukan Matahari yang bergerak mengubah posisinya di langit, melainkan Bumi yang membesar dengan kemiringannya.

Kemiringan sumbu rotasi bumi cenderung tetap konstan selama bumi mengorbit matahari. Akibatnya, terkadang kutub utara Bumi condong ke arah Matahari (pada bulan Juni), dan terkadang menjauhi Matahari (pada bulan Desember).

Pada ekuinoks bulan Maret ini, Matahari hampir berada pada titik nol asinorecta. Hal ini disebabkan titik nol astigmatisme ditentukan oleh posisi pusat Matahari pada saat ekuinoks.

Perubahan Musim Pengaruh ekuinoks terhadap kehidupan sehari-hari di Bumi merupakan perubahan musim, terutama bagi negara-negara subtropis dan lintang tinggi.

Untuk Indonesia yang terletak di garis khatulistiwa, pada saat ekuinoks hari ini intensitas sinar matahari akan mencapai maksimal, meskipun tidak menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan, namun panas matahari masih terasa hingga menembus kulit. .

Dan setelah ekuinoks hari ini, Matahari akan melanjutkan gerak nyatanya lebih jauh ke utara hingga mencapai ekuinoks paling utara pada bulan Juni mendatang, musim panas di belahan bumi utara.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Pakai Foglamp Projector di Mobil saat Musim Hujan, Aman untuk Menerabas Banjir?
Next post Sutradara Joko Anwar Sebut Film Horor dengan Bingkai Islam Bisa Jadi Syiar Agama