Benarkah Fogging Tidak Efektif Mengatasi DBD?

Read Time:1 Minute, 37 Second

JAKARTA – Kasus demam berdarah dengue (DBD) semakin meningkat di berbagai wilayah Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI per 1 Maret 2024, terdapat 16.000 kasus DBD di 213 kabupaten/kota dengan jumlah kematian sebanyak 124 orang.

Sementara itu, upaya pencegahan demam berdarah melalui fogging untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti belum efektif. Inilah staf medis dan teknis komunikasi transformasi kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Disampaikan oleh Alvin Saputra. Katanya kabut hanya membuang-buang uang.

“Usia fogging dan penyemprotan sudah tidak ada lagi, tapi tidak tahu apa yang harus disemprotkan, sekarang dianggap sangat tidak efektif. Nomor satu adalah buang-buang uang, nomor dua adalah polusi udara, dan nomor tiga, nyamuk mati. Bukan sarang,” kata dr Alvin saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (25/3/2024).

Tidak hanya itu, karena nyamuk hidup di air dan kabut tidak dapat menembus air, maka sarang nyamuk seperti jentik tidak dapat dihilangkan dengan cara disemprotkan, Dr.Dr. jelas Alvin.

Sehingga sayang jika kabut terus meningkat namun sarang nyamuk tetap ada atau terus bertambah. Oleh karena itu, Dr. Alvin menyarankan agar masyarakat lebih memperhatikan upaya pemberantasan nyamuk dengan cara lain seperti 3M Plus.

“Jadi sekarang fokus saja pada pemberantasan sarang nyamuk yang bisa dilakukan dengan 3M yang sudah sering Anda dengar,” kata dr. kata Alvin.

Bagaimana? Tentunya untuk mencegah tempat penampungan air menjadi tempat berkembang biaknya jentik, maka tutuplah tempat penampungan air dan daur ulang berbagai barang atau sampah yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

“Kata kuncinya adalah genangan air yang ada dimana saja, ketika kita bisa mengambil, menyimpan, dan menggunakan kembali air tersebut, semoga tidak ada genangan seperti itu,” kata Dr Alvin.

Sedangkan upaya yang “plus” adalah seseorang melakukan tindakan pencegahan seperti menggunakan kelambu di tempat tidurnya, menggunakan obat nyamuk, menggunakan teknik nyamuk ber-Wolbachia, dan melakukan vaksinasi.

“Dan yang terakhir adalah pencegahan, salah satunya adalah vaksinasi. Penyakit menular apa pun, salah satu cara pencegahannya adalah dengan vaksinasi, termasuk demam berdarah dengue dengan vaksin dengue,” ujarnya.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Toyota dan Daihatsu Reformasi Besar-besaran
Next post Ini yang Buat Indra Sjafri Kurang Puas dengan Aksi Timnas U-20