Agar Tak Lagi Lupa Pipis, Ilmuwan Buat Teknologi Unik Sensor Kandung Kemih

Read Time:1 Minute, 50 Second

gospelangolano.com, Jakarta Inovasi revolusioner di dunia kesehatan memang menarik perhatian, terutama di kalangan mereka yang kesulitan merasakan sensasi buang air kecil di perut. Perangkat baru dapat memberi tahu Anda saat kandung kemih Anda penuh. Teknologi ini mempunyai potensi besar untuk meningkatkan kualitas hidup mereka yang menghadapi masalah kandung kemih.

Menurut para peneliti di Northwestern University, perangkat tersebut dirancang dengan cermat. Mereka membuat bahan yang lembut, fleksibel, dan tipis yang ditempelkan di bagian luar kandung kemih.

Perangkat ini terhubung ke “titik kunci” kecil yang ditanamkan di dalam tubuh. Stasiun-stasiun ini berisi baterai, modul Bluetooth, dan komponen elektronik lainnya yang diperlukan untuk mengirimkan data.

Saat kandung kemih penuh dengan urin, alat ini akan meluas bersama kandung kemih tanpa mengganggu fungsinya. Setiap perubahan gangguan diukur oleh mesin dan mengirimkan sinyal ke pusat. gospelangolano.com merangkum temuan para ahli termologi seperti dilansir New Atlas, Jumat (29/3/2024).

Hub perangkat mengirimkan informasi ke aplikasi di ponsel pasien. Hal ini memungkinkan pasien untuk memantau tingkat kepenuhan perut secara real time. Bahkan, informasi ini juga dapat diakses oleh dokter dari jarak jauh sehingga memudahkan pemantauan kondisi pernapasan dengan lebih baik.

Dalam pengujian pertama yang dilakukan pada non-manusia, teknologi ini memberikan hasil yang baik, memperoleh pembacaan selama delapan minggu.

Studi ini dipublikasikan oleh para ilmuwan termasuk Profesor Guillermo A. Ameer, yang memimpin tim peneliti bersama Profesor John A. Rogers dan Arun Sharma.

Mereka menyatakan keyakinannya terhadap potensi jangka panjang dari teknologi ini. Terlebih lagi, mereka mengatakan bahwa tergantung pada penerapannya, teknologi ini dapat dirancang untuk tetap berada di dalam tubuh atau dikeluarkan tanpa menimbulkan bahaya setelah pasien pulih sepenuhnya.

Selain itu, para ilmuwan saat ini sedang mengembangkan cara untuk merangsang perut sehingga pasien dapat buang air kecil bila diperlukan segera setelah mereka menerima peringatan dari mesin.

“Pekerjaan ini adalah yang pertama dalam skala yang dapat digunakan pada manusia,” kata Guillermo A. Ameer.

Selain itu, peneliti juga menciptakan bahan yang dapat dikotori dan ditempelkan pada tanaman yang diairi dengan sel pasien. Idenya adalah ketika virus ini tertanam di jaringan pasien yang rusak, virus tersebut akan berpindah ke sel terdekat.

Pada akhirnya, hal ini akan menciptakan jaringan usus baru yang sehat, sehingga membuka jalan bagi pengobatan masalah usus yang lebih efektif dan teratur.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Perusahaan Ini Beri Cuti Panjang dan Kado untuk Karyawan yang Baru Jadi Ayah
Next post Kate Middleton Lama Absen dari Publik, Istri Pangeran William Umumkan Idap Kanker