8 Negara Tak Ramah Lingkungan, Peringkat Indonesia Menyita Perhatian

Read Time:2 Minute, 54 Second

JAKARTA – Kajian komprehensif dilakukan untuk menganalisis negara-negara yang paling mendukung kelestarian lingkungan hidup dan negara-negara yang paling tidak peduli terhadap isu lingkungan hidup. Studi ini menunjukkan seberapa besar upaya suatu negara untuk melestarikan dan memulihkan lingkungan serta seberapa besar kepeduliannya terhadap kesehatan masyarakatnya.

Environmental Performance Index (EPI) dari Yale University melakukan beberapa penelitian, laporan dari EU Joint Research Center (JRC), Green Future Index (GFI) dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan informasi dari IQ Air Forum. Metode penilaiannya tidak ramah lingkungan.

Seperti dilansir Green Match, terdapat berbagai ukuran dan indeks yang digunakan untuk mengukur berbagai aspek yang mendukung kelestarian lingkungan.

Contohnya adalah Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) dari Yale University dan Green Future Index (GFI) dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Selain kedua indeks tersebut, Green Match juga menilai emisi CO2 per kapita dan rata-rata konsentrasi tahunan PM2.5 (Partikulat) di suatu negara.

“Kami bertujuan untuk menggabungkan keempat studi ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang negara mana yang menjaga keberlanjutan dalam konteks saat ini dan masa depan,” kata laporan Green Match.

Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) memberikan penilaian terhadap 40 indikator dan dianggap sebagai studi paling komprehensif mengenai subjek ini, yang mencakup 180 negara.

Pada saat yang sama, Green Future Index (GFI) berfokus pada penilaian kemajuan dan komitmen suatu negara terhadap masa depan yang berkelanjutan. Laporan ini menilai 22 indikator dalam lima pilar: kebijakan iklim, emisi karbon, transisi energi, masyarakat ramah lingkungan, dan inovasi ramah lingkungan.

Selain itu, laporan tahun 2020 dari Joint Research Institute Uni Eropa berfokus pada emisi karbon fosil di lebih dari 200 negara dan wilayah. Hal ini mencakup penilaian emisi CO2 per kapita dengan mempertimbangkan jumlah populasi.

Terakhir, Water IQ dipilih karena polusi PM2.5 dianggap sebagai risiko kesehatan yang signifikan bagi populasi dunia. Selain itu, seperti halnya emisi CO2 per kapita, data ini mencerminkan praktik yang dilakukan negara tersebut saat ini dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.

Dengan mempertimbangkan indikator dan metrik di atas, berikut adalah daftar negara-negara dengan peringkat kelestarian lingkungan terendah, atau bisa dibilang negara paling tidak ramah lingkungan. Qatar EPI: Peringkat 137 GFI: Peringkat 73 Rata-rata konsentrasi PM2.5 tahunan: 38.2 μg/m³ (mikrogram per meter kubik) Emisi CO2 per kapita: 35.64 ton 2. Iran EPI: Peringkat 1 -133 GFI Peringkat Tahunan : 76 Rata-rata PM2. Konsentrasi 5: 30,3 μg/m³ Emisi CO2 per orang: 8,26 ton 3. EPI Turki: Peringkat 172 GFI: Peringkat ke-69 Konsentrasi tahunan PM2 5: 20 μg/m³ Emisi CO2 per kapita: 4,83 Ton 4. Peringkat Tiongkok ke-16 EPI GFI: Peringkat ke-26 Rata-rata Tahunan Konsentrasi PM2.5: 32.6 μg/m³ Emisi CO2 per kapita: 8.2 ton 5. Arab Saudi EPI: Peringkat ke-109 GFI: Peringkat ke-51 Tahun Konsentrasi PM2.5 Tahunan: 32.7 μg/m³ Emisi CO2: 32.7 μg/m³ Emisi 16,96 ton 6. Vietnam EPI: Peringkat 178 GFI: ke-56 Rata-rata konsentrasi tahunan PM2,5: 4,7 μg/m³ Emisi CO2 per kapita: 3,27 ton 7. Indonesia EPI: peringkat 164 GFI: peringkat 1 7070 Rata-rata PM2 tahunan .5 konsentrasi: PM32.5 μg/m³ Emisi CO2 per kapita: 2.09 ton 8. Malaysia EPI: peringkat 130 GFI: peringkat 65 Rata-rata konsentrasi PM2.5 tahunan: 19.4 μg/m³ Emisi CO2 per kapita: 7.98 ton Budidaya yang ramah lingkungan gaya hidup. Weissenbaeck mengaku akan melengkapi seluruh perangkatnya dengan panel surya tanpa biaya tambahan kepada konsumen dengan tarif yang setara dengan PLN. gospelangolano.com.co.id 7 April 2024

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Previous post Kementerian PANRB Buka Loker Staf Ahli Menteri Bidang Politik dan Hukum, Ini Syaratnya
Next post Hubungan Baik Pasca-Perceraian: Gunawan Dwi Cahyo Mudah Bertemu Anak Meski Sudah Bercerai dari Okie Agustina